Judul : Hehanussa Jangan Salah Intepretasi Surat DPP Partai Golkar dan Sebar Fitnah
link : Hehanussa Jangan Salah Intepretasi Surat DPP Partai Golkar dan Sebar Fitnah
Hehanussa Jangan Salah Intepretasi Surat DPP Partai Golkar dan Sebar Fitnah
BERITA MALUKU. Wakil Sekretaris DPD Golkar Maluku, Max Hehanussa, diharapkan tidak perlu mengintepretasi surat yang dikeluarkan DPP terkait dengan Musda Golkar Malteng. Harapan itu disampaikan. salah satu kader Golkar Malteng, Hasan Alkatiri, kepada media ini, Senin (8/5/2017).
Menurut Alkatiri surat bernomor B.1064 GOLKAR/IV/2017, pada point terakhir, yakni point 4 yangmana memberi gambaran jelas bahwa, DPD Maluku harus melaksanakan musda lanjutan dengan agenda pandangan umum untuk penetapan Rudolf Lailossa sebagai Calon Ketua DPD II Malteng terpilih.
"Jangan berpolemik lagi soal Surat DPP tertanggal 28 April tersebut, apalagi sampai mengintepretasi surat yang ditanda tangani Ketua Umum dan Sekjen. Poinnyakan sudah jelas dimana musda harus dilanjutkan dengan agenda penetapan saudara Rudolf Lailosa sebagai Calon Terpilih. Tidak perlu menambah atau mengurangi isi dari surat tersebut," tandas Alkatiri saat menghubungi Media ini, Senin (08/05).
Ia juga menegaskan, Max Hehanussa seharusnya tidak memfitnah Rudolf, bahwa Rudolf telah memanipulasi surat DPP tersebut.
"Saya kira pak Max memfitnah, kalau mengatakan bahwa Rudolf memanipulasi surat DPP sebagai mana kutipan perkataannya di salah satu media," cetusnya.
Alkatiri mengatakan, bahwa marwah partai Golkar wajib dijaga dengan menghormati pinta Ketua Umum dan Sekjen.
"Marwah partai Golkar ada pada pak ketua umum dan sekjen, kita harus menghormati mereka," tutupnya.
Menurut Alkatiri surat bernomor B.1064 GOLKAR/IV/2017, pada point terakhir, yakni point 4 yangmana memberi gambaran jelas bahwa, DPD Maluku harus melaksanakan musda lanjutan dengan agenda pandangan umum untuk penetapan Rudolf Lailossa sebagai Calon Ketua DPD II Malteng terpilih.
"Jangan berpolemik lagi soal Surat DPP tertanggal 28 April tersebut, apalagi sampai mengintepretasi surat yang ditanda tangani Ketua Umum dan Sekjen. Poinnyakan sudah jelas dimana musda harus dilanjutkan dengan agenda penetapan saudara Rudolf Lailosa sebagai Calon Terpilih. Tidak perlu menambah atau mengurangi isi dari surat tersebut," tandas Alkatiri saat menghubungi Media ini, Senin (08/05).
Ia juga menegaskan, Max Hehanussa seharusnya tidak memfitnah Rudolf, bahwa Rudolf telah memanipulasi surat DPP tersebut.
"Saya kira pak Max memfitnah, kalau mengatakan bahwa Rudolf memanipulasi surat DPP sebagai mana kutipan perkataannya di salah satu media," cetusnya.
Alkatiri mengatakan, bahwa marwah partai Golkar wajib dijaga dengan menghormati pinta Ketua Umum dan Sekjen.
"Marwah partai Golkar ada pada pak ketua umum dan sekjen, kita harus menghormati mereka," tutupnya.
Demikianlah Artikel Hehanussa Jangan Salah Intepretasi Surat DPP Partai Golkar dan Sebar Fitnah
Sekianlah artikel Hehanussa Jangan Salah Intepretasi Surat DPP Partai Golkar dan Sebar Fitnah kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Hehanussa Jangan Salah Intepretasi Surat DPP Partai Golkar dan Sebar Fitnah dengan alamat link https://kabarberita11.blogspot.com/2017/05/hehanussa-jangan-salah-intepretasi.html