Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta

Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta - Hallo sahabat Kabar Berita, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta
link : Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta

Baca juga


Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta


SJO PURWAKARTA. Keluarga miskin dengan 13 anak, termasuk diantaranya masih dalam kandungan ibunya, tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil di areal pemakaman umum, di Kampung Malang Nengah Wetan Rt 11 Rw 10 Kelurahan Nagri Tengah Kecamatan Purwakarta Kabupaten Purwakarta. Dari 13 anak yang di miliki keluarga ini, Dua anaknya yang masih berusia 1 dan 2 Tahun, Terpaksa di adopsi orang lain, Karena faktor kemiskinan yang menghimpitnya selama ini.

Banyak anak banyak rezeki, mungkin falsafah ini sudah tidak berlaku bagi keluarga pasangan suami istri Aa Suparman (54) dan Siti Fatimah (41), karena terbukti 2 dari 13 anaknya yang masih berusia 1 dan 2 Tahun, Prasetyo dan Midori, terpaksa harus di adopsi orang lain, akibat kemiskinan yang mendera keluarganya selama ini.

Kamis malam (4/5), di rumah kontrakan kecil berukuran 3 kali 6 Meter Persegi, dengan hanya memiliki satu kamar, terlihat Aa Suparman dan istrinya Siti Fatimah, bersama 10 anaknya yang masih tersisa di rumahnya, termasuk calon anak yang masih di dalam kandungan, dengan usia kandungan Siti Fatimah telah menginjak 8 Bulan, terpaksa harus berdesakan dan berbagi tempat duduk di atas kasur lantai.

Diakui Siti Fatimah, banyaknya anak yang telah dilahirkannya, bukan berarti dirinya tidak pernah mencoba memasang alat kontrasepsi KB, tetapi ketidak cocokan alat kontrasepsi yang pernah di pasangnya, usai melahirkan anak pertamanya yang kini telah berusia 25 tahun, membuat Siti Fatimah enggan memasang lagi alat kontrasepsi, Untuk mencegah semakin banyaknya anak yang dilahirkannya.

"Pernah sih di pasang KB tapi imbasnya malas rusak ke wajah dan badan jadi kurus, akhirnya sampai sekarang sudah tidak pake KB lagi," Tegas Ibu rumah tangga yang di karuniai 13 anak ini.

Sementara itu, Aa Suparman selaku Kepala rumah tangga, sehari harinya hanya mengandalkan penghasilan sebagai buruh serabutan.

"Penghasilan rata rata antara 20 sampai 30 Ribu per hari, paling minim bisa 10 Ribu Rupiah, untuk keperluan biaya makan dibantu anak," keluh Aa Suparman saat berkumpul bersama keluarganya di rumah kontrakannya.

Ketegaran dan ketabahan dirasakan Aa Suparman dan istrinya, untuk bisa tetap menyambung hidup anak anaknya. Dari hasil sebagai pekerja serabutan, Juga memanfaatkan keahliannya sebagai tukang servis elektronik. Pungkas Aa. (DeR)


Demikianlah Artikel Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta

Sekianlah artikel Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Pasutri Dengan 10 Anak Hidup Miskin di Purwakarta dengan alamat link https://kabarberita11.blogspot.com/2017/05/pasutri-dengan-10-anak-hidup-miskin-di.html